Emak-emak viral setelah mengemis sambil mengumpat di Sukabumi sempat berada di Kota Bogor. Warga pun mengusir wanita itu karena dianggap meresahkan karena selalu marah jika tak diberi uang. Wanita itu sempat terlibat adu mulut dengan warga bogor karena tak terima diberi uang yang tidak sesuai.
Ketua RW Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Fani, mengatakan wanita viral itu datang ke wilayahnya pagi tadi dan mendatangi rumah-rumah warga untuk meminta uang. Wanita itu juga sempat terlibat adu mulut dengan warga karena tak terima diberi uang yang tidak sesuai.
âYa kasar (omongannya) kaya yang viral di TikTok. Ya sudah meresahkan lah, karena bila dikasih (uang) tapi nggak sesuai keinginannya, dia marah-marah. Kan jadi resah warga saya. Saya tidak mengusir, tapi tadi warga tadi sudah kesal jadi disuruh keluar (dari kompleks), makanya saya tegas tadi ngomong ke dia,â ungkap Fani.
Setelah sering meresahkan warga, emak-emak tersebut akhirnya diamankan Dinsos Kota Bogor. Ternyata dirinya mengakui kabur dari rumah akibat permasalahan keluarga. Kepada petugas Dinsos Kota Bogor, ia mengatakan selama ini luntang-lantung di jalanan, tidur dan mencuci di masjid.
"Hari ini kami amankan dulu ibu ini, kita cari keterangan kenapa sih ibu itu sampai hidup di jalan. Tindakan selanjutnya yang pasti kita cari keterangan dulu lebih dalam dari yang bersangkutan, setelah itu kita bersama dinas sosial kita putuskan, kita lakukan tindakan ke depan seperti apa," kata Kasiops Satpol PP Kota Bogor Surya Dharma.
Surya menyebutkan wanita itu sempat viral di beberapa kota karena marah ketika tidak diberi uang. Wanita itu mengaku memiliki keluarga di Palembang dan sempat tinggal di Bandung, Jawa Barat.
"Ya ibu ini beberapa bulan lalu juga sempat viral di beberapa kota hampir di Jawa Barat ibu ini sempat viral. Sebelum ke Bogor itu beliau dari Sukabumi. Dari Sukabumi ke Bogor, diongkosin dari pihak kelurahan di Sukabumi sampai ke Bogor," kata Surya.
Merespons hal tersebut, Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pendampingan terhadap emak-emak tersebut. Dirinya menyakini bahwa sang ibu, mengalami masalah karena terhimpit kemiskinan.
âAku yakin ibu ini ada masalah dari sisi itu nanti kita akan lihat. Kita bisa tangani, saya ada media scanning, nanti kita bisa turunkan staf dari sentra kami untuk komunikasi dengan daerah seperti apa. Apalagi dia berpindah-pindah. Kemiskinan itu bisa membuat orang sakit, bukan hanya sakit dari sisi kejiwaan sakit fisik beneran,â ungkap Tri Rismaharini. (Istimewa/FIN)
Komentar