Ingatkah kalian gambar legendaris Gunung Fuji yang tertutup salju? Ya, The Great Wave off Kanagawa diabadikan oleh seniman Jepang, Katsushika Hokusai pada tahun 1831. Namun, sejak 1 tahun lalu gunung tersebut tidak lagi bersalju. Fenomena ini merupakan pertama kalinya dalam 130 tahun gunung itu tak bersalju.
Forecaster di Kantor Meteorologi Lokal Kofu, Yukata Katsuta, mengatakan cuaca yang hangat telah menghambat turunnya salju di gunung tertinggi Jepang ini. Tahun ini mencetak rekor baru sebagai tanggal terlama Gunung Fuji tetap gundul sejak data komparatif pertama kali dicatat pada tahun 1894. Ini mengalahkan rekor sebelumnya dari 1955 dan 2016, ketika hujan salju pertama kali diamati pada 26 Oktober.
Katsuka menjelaskan suhu musim panas tahun ini sangat tinggi dan bertahan hingga September, sehingga menghambat masuknya udara dingin yang biasanya membawa salju. Ia juga menyebut perubahan iklim dapat memengaruhi waktu pembentukan salju.
Biasanya, lapisan salju di Gunung Fuji mulai terbentuk sekitar 2 Oktober, tiap tahunnya. Namun, suhu yang lebih hangat membuat salju tak lagi menyelimuti gunung tersebut. Tahun lalu, lapisan salju mulai terbentuk pada tanggal 5 Oktober dan tidak bertahan lama, hanya sampai 26 Oktober.
Sementara itu, ketiadaan salju yang tidak biasa di Gunung Fuji menimbulkan masalah lingkungan yang signifikan. Tidak turunnya salju pada awal musim tidak hanya menjadi anomali bagi puncak gunung yang paling dihormati di Jepang, tetapi juga menjadi indikator nyata perubahan iklim yang lebih luas yang memengaruhi planet Bumi.
Pergeseran pola musiman seperti itu dapat berdampak jangka panjang pada ekosistem lokal, memengaruhi flora dan fauna yang beradaptasi dengan suhu yang lebih dingin. Selain itu, salju yang mencair juga berkontribusi pada sumber air tawar bagi daerah sekitarnya. Penundaan akumulasi salju ini dapat mengakibatkan masalah kelangkaan air selama musim-musim berikutnya. (Istimewa/FIN)
Komentar