Indonesia Open 2024 yang merupakan turnamen BWF World Tour Super 1000, batal digelar di Indonesia Arena, dan akan tetap berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 4-9 Juni mendatang. Hal ini disampaikan melalui unggahan undangan bertanda tangan Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna.
Indonesia Open sebelumnya sempat diumumkan akan diselenggarakan di Indonesia Arena atau Indoor Multifunction Stadium (IMS), karena bisa menampung badminton lovers lebih banyak. Istora sejauh ini menampung 6 ribu penonton, sementara IMS punya sekitar 16.088 kursi.
Pembatalan itu pun mendapat respons dari berbagai elemen pecinta bulutangkis. Mereka menduga pembatalan tak lepas dari harga sewa yang mahal. Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek PPK GBK, Rakhmadi A. Kusumo menyebut, pembatalan ini dikarenakan masalah pencahayaan bukan karena biaya sewa mahal.
âSecara teknis mengenai pencahayaan lampu dari PBSI itu mereka perlu menambahkan lighting-nya, di mana itu lighting-nya berbeda dengan lighting basket. Tidak, bukan masalah biaya. Mereka kalau secara organisasi secara profesional sudah biasa. Mereka juga sangat banyak sponsornya, bukan ke biaya, tetapi lebih masalah infrastruktur, yakni pencahayaan," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan kemungkinan PBSI akan mengagendakan Indonesia Open di Indonesia Arena pada tahun depan. Tetapi, untuk tahun ini masih bakal digelar di Istora Senayan.
"Mereka (PBSI) masih mengukur kembali kalau di Indonesia Arena karena ini event yang cukup serius, mereka tampaknya akan ke Istora dahulu. Mungkin baru pada tahun berikutnya di Indonesia Arena karena kalau main di sini akan menjadi kali pertama, mereka harus menyiapkan berbagai hal," imbuhnya. (Istimewa/FIN)
Komentar