Album Banda Neira bertajuk âYang Patah Tumbuh, Yang Hilang Bergantiâ dibuat dalam versi piringan hitam, yang merupakan hasil kolaborasi label rekaman asal Surabaya, Bojakrama Press, dengan Banda Neira. Dalam album itu akan ada sebuah zine berisi catatan-catatan pengalaman mendengar album dari pendengar.
Ananda Badudu, gitaris sekaligus vokalis Banda Neira merasa senang ketika mengetahui album yang dirilis pada 2016 itu dibuat dalam format piringan hitam. Baginya, vinyl merupakan barang mewah dan menempati kasta tertinggi rilisan fisik.
Album-album Banda Neira dibuat dengan tujuan untuk bersenang-senang.
âPerlu Anda ketahui, saya tidak pernah memimpikan lagu yang saya bikin, berikut rekaman suara saya bernyanyi, akan dicetak dalam bentuk piringan hitam. Semua yang terjadi di Banda Neira mengalir begitu saja tanpa banyak direncanakan,â ungkap Ananda Badudu.
Ananda Badudu mengatakan ada semacam pandangan di kepalanya bahwa vinyl merupakan barang mewah dan menempati kasta tertinggi rilisan fisik. Sementara, kata Ananda, album-album Banda Neira yang ia dan Rara Sekar rilis saat mereka masih aktif bermusik dibuat dengan tujuan untuk bersenang-senang dan memuaskan batin.
Baca juga: Jisoo BLACKPINK Dirumorkan Bakal Gabung Agensi ‘Biomom’ Milik KakaknyaPerilisan album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti versi piringan hitam merupakan hasil kolaborasi label rekaman asal Surabaya, Bojakrama Press, dengan Banda Neira. Menariknya, dalam album itu akan ada sebuah zine berisi catatan-catatan pengalaman mendengar album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti dari para pendengar.
"Kami membutuhkan bantuan dari kawan-kawan pendengar untuk mencurahkan pikiran sekaligus pengalaman personal atas album ini. Kami akan membuka ruang kolaborasi selebar-lebarnya," ucap Agus Egha Pamungkas dari Bojakrama. (Istimewa/FIN)
Komentar