Amerika Serikat mengembalikan 30 artefak kuno yang sebelumnya dijarah dari Kamboja dan Indonesia. Tindakan ini dipandang sebagai langkah yang menghormati kekayaan budaya dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sebanyak 27 barang antik dikembalikan ke Kamboja, dan tiga barang lainnya dikirim ke Indonesia.
Menurut pernyataan Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, pengembalian tersebut termasuk patung batu relief dua tokoh dari Kerajaan Majapahit dan patung perunggu dewa Hindu Siwa dari Kamboja. Total nilai diperkirakan mencapai USD 3 juta, dengan dua artefak dari Kerajaan Majapahit saja memiliki nilai sekitar Rp6,5 miliar.
New York dikenal sebagai pusat perdagangan barang antik yang dicuri dan dijarah, di mana sejumlah karya seni telah disita dari museum dan kolektor pribadi dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami terus menyelidiki jaringan penyelundupan luas yang menargetkan barang antik Asia Tenggara. Jelas masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ungkap Alvin, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Salah satu kasus yang menonjol adalah penjualan patung perunggu Siwa oleh seorang pedagang seni pada 2007, yang akhirnya disumbangkan ke Museum Seni Denver di Colorado. Barang antik itu pun disita oleh pengadilan New York pada 2023.
Duta Besar Kamboja untuk AS, Keo Chhea, menyambut baik pengembalian artefak tersebut sebagai pembaruan komitmen antarnegara untuk menjaga warisan kebudayaan. Hal ini juga diapresiasi oleh perwakilan Indonesia di New York, Konsul Jenderal Winanto Adi, yang menyebutnya sebagai hadiah berharga dalam peringatan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik AS-Indonesia. (Istimewa/FIN)
Komentar