News

Jumat, 20 Desember 2024 11:57 WIB

Kemenkes Pastikan Demam Babi Tak Berbahaya Bagi Manusia

IN Today Media

Ilustrasi Babi (Foto: Istimewa).

Baru-baru ini, demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) tengah mewabah di Indonesia. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan para peternak. Virus ini ditandai dengan kematian babi secara mendadak. Kemenkes menegaskan virus ASF ini tak berbahaya bagi manusia lantaran tak ada penularan dari hewan ke manusia.


ASF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Asfivirus dalam famili Asfaviridae. Penyakit ini dapat menyerang babi domestik dan babi liar di semua tingkat usia. ASF dikenal sangat menular dan memiliki tingkat kematian hingga 100 persen sehingga dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi sektor peternakan babi. 


Virus ASF menyebar melalui berbagai cara, termasuk: Kontak langsung antara babi sehat dan babi yang terinfeksi Melalui serangga, seperti kutu Material pembawa (fomites), termasuk pakaian, peralatan peternakan, kendaraan, dan pakan mentah yang terkontaminasi virus.


Oleh karena itu, penyakit ini tidak membahayakan kesehatan manusia. Penanganan penyakit ini berada di bawah tanggung jawab Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) serta dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.


Baca juga: Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA Dihapus, Kenapa?

Pemerintah Indonesia membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani kasus ini menyusul tren peningkatan kasus dalam setahun terakhir. Lantaran penyakit ini telah menyebabkan kematian ribuan babi, dengan rata-rata kematian harian mencapai tiga hingga lima ekor. 


Kemenkes mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk memastikan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian ASF dilakukan secara efektif. Otoritas terkait juga terus memantau situasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya ASF terhadap peternakan babi. 


Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan penyebaran ASF dapat dikendalikan sehingga kerugian ekonomi pada sektor peternakan babi dapat diminimalkan. Kemenkes mengimbau semua pihak untuk tetap waspada dan bekerja sama dalam menanggulangi wabah ini. (Istimewa/FIN)

Simak Video 'Banyu Perwita (Pengamat Hubungan Internasional): Ada Campur Tangan AS Pada Perang Rusia Vs Ukraina':

Komentar

...
News
MA: Sritex Tetap Pailit, Aset Harus Dijual untuk Bayar Utang
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, resmi dinyatakan pailit setelah Mahkamah Agung menolak kasasi yang diajukan pe...

20/12/2024, 14:39 WIB

...
News
Polisi Bebas Tugaskan Anggota Gegara Video ‘Pacaran Ke Puncak Dikawal’
Anggota polisi yang viral pada sebuah video ‘pacaran ke Puncak di kawal polisi’ akhirnya dibebas tugaskan. Menurut Kasat Lantas P...

20/12/2024, 13:17 WIB

...
News
Chandrika Chika Dipolisikan Perkara Kasus Penganiayaan
Selebgram Chandrika Chika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus penganiayaan kepada seorang wanita berinisial YB. Menurut pengakuan korban, inside...

20/12/2024, 12:08 WIB

...
News
Dosen di Makassar Produksi Uang Palsu hingga Ratusan Juta
Jaringan kriminal yang melibatkan dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil dibongkar oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sula...

20/12/2024, 11:47 WIB

...
News
Prabowo akan Maafkan Koruptor, Asal Hasil Curian Dikembalikan
Presiden Prabowo Subianto menyatakan memberi kesempatan koruptor tobat selama bisa mengembalikan hasil curiannya kepada negara. Kesempatan bertobat bisa diberikan da...

19/12/2024, 16:58 WIB