Demi Cetak Muri, Nasi Tumpeng HUT Karawang Akhirnya Dibuang

Pemerintah Kabupaten Karawang, meraih rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena berhasil membentuk peta Karawang dari 1800 nasi tumpeng.   Sebelumnya rekor ini diraih oleh Kabupaten Sukami, tercatat peta Karawang memiliki luas 25 x 30 meter.  

“Hari ini Karawang mencetak rekor yang bukan hanya nasional saja, tetapi dunia karena belum pernah ada yang mencetak peta besar dengan nasi tumpeng sebanyak ini “ ujar Triyono Senior Manager Muri.  

Bupati Karawang Asep Syaepuloh juga menyampaikan rasa bahagianya atas pencapaian yang diraih oleh daerahnya.   Aep juga mengatakan bahwa nantinya nasi tumpeng ini akan dibagikan gratis ke masyarakat.   Namun baru- baru ini pemandangan tak biasa viral di sosial media @vickyfamily yang memperlihatkan ribuan nasi tumpeng HUT Karawang dibuang begitu saja.  

Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga dibantu oleh petugas kebersihan membuang nasi tumpeng ke dalam tempat sampah, terlihat juga nasi tumpeng tersebut sudah tidak layak konsumsi lantaran basi terpapar sinar matahari.   Pembuatan nasi tumpeng ini berkolaborasi juga dengan perusahaan, pemda, sekolah serta stakeholder lainnya.  

Baca juga: Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Undur Diri Sebelum HUT ke-79 RI

Tapi sayangnya setelah digunakan dalam memecahkan rekor muri tersebut, makanan khas perayaan itu harus di buang ke tempat sampah.   Bupati Karawang Aep, menanggapi hal tersebut dengan menjelaskan bahwa nasi tumpeng yang dibuang merupakan nasi tumpeng yang sudah tidak layak makan, beliau juga menegaskan nasi tumpeng yang tersisa langsung dibagikan ke masyarakat untuk dimakan bersama.  

Dari unggah video tersebut, banyak dari warganet yang menyayangkan hal tersebut, banyak dari mereka yang berkomentar, salah satunya komentar yang berisi  

“Ga abis pikir sih, bisa2nya bikin peta pake tumpeng secara itu makanan logikannya mudah basi “ ujar netizen di kolom komentar @rickyfamily.  

“Aneh2 aja ngide make tumpeng, dijemur ketutup plastik gitu gimana ga cepet basi dan akhirnya mubadzir ;( “ tambah netizen lain.

“Mau yang dibuang itu layak atau ga layak, apapun dah, harusnya udah tau lah resikonya bakal buang- buang makanan dalam jumlah besar, kenapa malah bikin gebrakan gini ya ? Yang bangga berapa persen sih warga Karawang sama gimik begini, “ seru netizen lainnya.  (EVA/FIN)