Bencana banjir dan longsor yang terjadi beberapa hari terakhir di Gorontalo berdampak pada 4.500 rumah terendam dan 28 orang meninggal dunia, dan lebih dari 7 ribu orang mengungsi. Banjir di Kabupaten dan Kota Gorontalo terjadi sejak Rabu, 10 Juli 2024 akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut.
"Di Gorontalo ada beberapa kejadian, ada longsor, ada banjir, ada banjir dengan intensitas permukaan air yang cukup signifikan. Hampir seluruh kawasan di Kota Gorontalo terpapar banjir hingga saat ini. Ya kita harus memperhatikan ada apa dengan kondisi lingkungan, ada apa infrastruktur drainase dan seterusnya,â ungkap kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG secara umum, kata Muhari, tidak ada kondisi hujan yang cukup tinggi. Namun dari kondisi regional yang memungkinkan pada waktu-waktu tertentu meningkatkan intensitas hujan yang cukup signifikan. Tak hanya BNBP, kata Muhari, tetapi pemerintah daerah juga diminta untuk melakukan asesmen kondisi lingkungannya.
"Diharapkan pemerintah daerah melakukan hal yang sama. Supaya solusi jangka panjangnya kita bisa lakukan bersama. Tentunya kita tidak mau ini sifatnya hanya spontan saja pada saat darurat saja, memadamkan api saja. Tapi tentunya harus ada perbaikan fundamental yang harus kita lakukan, supaya pada tahun depan, mungkin pada saat kita tidak tahu perkembangan cuaca, apakah La Ninanya tambah berat, kondisi seperti ini tidak terulang lagi," tuturnya.
Sementara terkait longsor di area tambang emas tanpa izin di Kabupaten Bone Bolango, terang Muhari, kondisi topografi daerah tersebut memang rawan longsor.
"Topografinya cukup ekstrim, meskipun daerah terdampak longsor ini, tingkat kerawanan cukup tinggi. Kondisi seperti ini, apalagi kondisi topografinya rawan longsor, kemudian curah hujan yang cukup tinggi dan di dalamnya itu sudah terowongan-terowongan memudahkan itu ambruk dan memakan korban jiwa," jelasnya.
Total pos pengungsian yang telah didirikan sebanyak 59 titik tersebar di tiap kelurahan. Banjir di Kota Gorontalo menyebabkan delapan kecamatan terdampak dan empat jembatan terputus. Sementara di Kabupaten Boalemo ada dua kecamatan tergenang banjir dan 640 jiwa terdampak dengan ketinggian 30 cm hingga 50 cm. (Istimewa/FIN)
Komentar