Sebuah robot di Korea Selatan âbunuh diriâ akibat beban kerja yang berlebihan. Robot ini, dikembangkan Bear Robotics dan bekerja sebagai asisten pegawai negeri sipil di Dewan Kota Gumi sejak 2023, melakukan tugas-tugas seperti mengantar dokumen dan memberi informasi kepada warga dengan waktu kerja sekitar 9 jam sehari.
Robot supervisor tersebut, yang bekerja sebagai 'pegawai negeri sipil' (PNS), diduga mengakhiri hidupnya karena beban kerja yang berlebihan. Ini merupakan kasus 'bunuh diri robot' pertama di negara tersebut.
Laporan lain mengungkapkan bahwa robot tersebut mengalami stres akibat beban kerja yang berlebihan, terlihat dari perilakunya yang berputar-putar di tempat yang sama untuk waktu yang lama sebelum akhirnya jatuh. Beberapa penduduk setempat bahkan menyatakan bahwa robot tersebut melompat ke bawah.
Namun, alasan pasti mengapa robot tersebut berperilaku demikian masih belum diketahui. Tim investigasi khusus telah mengumpulkan potongan-potongan robot dan kini sedang menganalisisnya untuk mencari tahu penyebab insiden tersebut.
Baca juga: Terkena Cacar Air, Gregoria Mariska Tunjung Batal Ikut Japan Open dan Korea OpenPada Kamis, 11 Juli 2024 terjadi insiden tersebut yang menunjukkan bahwa robot ditemukan rusak di antara lantai pertama dan kedua gedung dewan. Sebelum kejadian, ada laporan bahwa robot tersebut menunjukkan tanda-tanda kelelahan dengan gerakan yang tidak wajar.
Robot ini telah berperan penting dalam operasional harian. Meskipun Dewan Kota Gumi menganggapnya sebagai bagian integral dari aktivitas balai kota, insiden ini telah memicu diskusi luas mengenai beban kerja robot. Perusahaan pengembangnya, Bear Robotics, belum merencanakan penggantian robot setelah insiden ini. (Istimewa/FIN)
Komentar