Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara tengah mendalami kasus kematian wartawan Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya yang tewas dalam kebakaran rumah di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo. Hingga kini, 16 saksi telah diperiksa terkait insiden ini.
Penyebab Kebakaran Belum Disimpulkan
Pelaksana Harian Kepala Polres Tanah Karo, Ajun Komisaris Besar Oloan Siahaan mengatakan, polisi belum menyimpulkan penyebab kebakaran rumah wartawan tersebut. Ia mengaku masih mendalami penyebab dan kronologi kebakaran bersama, melakukan otopsi jenazah, serta pemeriksaan saksi-saksi.
"Kami tidak bisa beropini, kami hanya mendalami kasus kebakarannya biar cepat terungkap,â ucapnya.
Oloan berharap, temuan penyelidikan lebih lanjut dapat mengungkap secara jelas penyebab dan kronologi kebakaran di rumah wartawan yang turut menewaskan keluarganya itu.
Baca juga: Pernah Dibersihkan Pandawara Group, Pantai Teluk Kembali Dipenuhi SampahIa memastikan, polisi akan terus menyelidiki secara mendalam untuk memastikan tidak ada faktor lain yang terlewat dalam kasus ini.
"Polisi mengedepankan scientific crime investigation, dengan tim dari Polres dan yang diturunkan Polda Sumut berharap penyebabnya segera diketahui agar publik mengetahui fakta sebenarnya," terang Oloan.
Gencar Beritakan Judi Online
Kepala Biro Karo Tribratatv.com Sitta Gurning mengatakan, sebelum meninggal, Sempurna gencar memberitakan soal perjudian. Putri sulung Sempurna, Eva Meliani boru Pasaribu (22) mengakui bahwa ayahnya memang menulis berita soal judi yang diduga dibekingi aparat.
Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan, dan FJPI telah melakukan verifikasi dan pendalaman terkait kasus kebakaran rumah yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara korban dengan oknum aparat diduga berinisial HB. Masalah bermula ketika anggota ormas, memprovokasi korban hingga korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat. Bahkan, korban menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan dan membuat status di media sosial Facebook miliknya,â ungkap Array A Argus selaku Koordinator Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara.
Setelah pemberitaan muncul, pimpinan media Tribrata TV sempat menghubungi korban. Korban bilang, saat itu dirinya aman-aman saja. Namun, korban bercerita pada teman-temannya bahwa dirinya merasa was-was setelah pemberitaan tersebut. Ia dan rekannya kemudian mendapatkan "warning" dari ketua ormas di Kabupaten Karo, bahwa mereka sedang diikuti.
"Setelah berita tayang, ada oknum aparat yang menghubungi atasan korban, meminta agar berita yang tayang segera di-takedown. Hanya saja, pihak perusahaan tidak men-delete berita itu. Berita dimaksud adalah peristiwa demo organisasi keagamaan di Kabupaten Karo, yang menuntut agar Kapolres Karo dicopot lantaran maraknya judi, prostitusi, dan narkoba,â tambahnya.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyebut berdasarkan hasil verifikasi dan pendalaman tim pencari fakta dari KKJ Sumut ditemukan sejumlah fakta. Dewan Pers mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta Kapolda Sumatera Utara untuk mengusut tuntas kasus tersebut. (Istimewa/FIN)
Komentar