Teuku Ryan merilis pernyataan terbuka sebagai tanggapan terhadap dokumen putusan pengadilan mengungkap alasan di balik gugatan cerai Ria Ricis terhadapnya. Dalam klarifikasi di YouTube, Ryan menyoroti berbagai fakta dalam dokumen putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Berikut 5 poin klarifikasi dari Teuku Ryan!
Konflik Mertua-menantu dan Es Susu Kurma
Dokumen putusan pengadilan mengungkap bahwa konflik rumah tangga dimulai dari ucapan mertua Ryan yang membuat Ricis tersinggung, terutama mengenai komentar tentang es susu kurma yang dibuat tanpa niat jahat. Ryan telah menegur ibunya tanpa memberitahu Ricis, dan ibu Ryan telah meminta maaf terkait masalah tersebut.
Masalah Uang Rp500 Juta
Ricis mengungkap Ryan baru mencairkan sikapnya setelah menerima uang sejumlah Rp500 juta dari dirinya. Namun, Ryan menjelaskan bahwa uang itu diterimanya untuk keperluan acara 7 bulan kehamilan Ricis dan ia tidak mengetahui bahwa uang tersebut berasal dari Ricis.
Soal Nafkah Batin
Ryan merespons isu nafkah batin yang viral di internet, menyatakan bahwa meskipun menggauli Ricis secara halal, ia selalu merasa tertekan karena banyak masalah yang terjadi, termasuk persoalan antara ibunya dengan Ricis. Ryan mengaku selalu dalam keadaan tertekan.
Bekerja Saat Ramadan
Isu ini dianggap sebagai miskomunikasi belaka oleh Ryan, yang menjelaskan orang tuanya mungkin mengira pekerjaannya sebagai content creator cukup fleksibel. Menurut orang tua Ryan, Ramadan jadi momen berkumpul semuanya di kunjungan pertama, sehingga mungkin ada kesalahpahaman.
Masalah Fisik dan Body Shaming
Ryan membantah tuduhan menghina fisik Ricis, mengatakan bahwa permintaannya agar Ricis menambah berat badan termasuk soal implan payudara hanya sebagai bentuk perhatian dan tidak ada niatan untuk menghina.
Seluruh permasalahan ini diungkap dalam dokumen perceraian Ria Ricis dan Teuku Ryan. Dokumen putusan tersebut berisi 87 halaman, diunggah pertama kali pada 2 Mei, saat keduanya resmi bercerai, dan telah tersebar luas di media sosial. Meskipun demikian, dokumen tersebut tidak lagi dapat diakses sejak Selasa, 7 Mei 2024. (NAD/FIN)
Komentar