Media sosial baru-baru ini diramaikan soundtrack film Avatar: The Last Airbender. Jeremy Zuckerman, sang komposer soundtrack film Avatar: The Last Airbender mengungkapkan bahwa ia terinspirasi dari tari kecak, Bali. Instrumen itu bisa didengarkan dalam ending credit film ini.
âUntuk kredit akhir terinspirasi dari tari kecak Indonesia dan Anda akan mendapatkan suara 'cak, cak, cak, cak', semacam itu. Dan kemudian Anda overlay dan disesuaikan lagi. Hal gila akan Anda dapatkan dan sangat terinspirasi oleh itu,â ungkap Jeremy.
Dengan inspirasi dari Tari Kecak, musik tersebut juga disempurnakan dengan suara petikan kecapi China, guzheng dan pipa. Untuk diketahui, Tari Kecak merupakan tari tradisional yang berasal dari Bali. Tarian tersebut memang dikenal memiliki musik alami yang dikeluarkan oleh para penari.
Mengutip dari situs Kemenlu RI, Tari Kecak diciptakan oleh seorang seniman Bali dan orang Jerman yang bernama Walter Spies pada 1930, Wayan Limbak. Diceritakan, Tari Kecak menggambarkan barisan kera yang dipimpin oleh Anoman untuk membantu karakter Rama melawan Rahwana untuk menyelamatkan istrinya, Shinta.
Tarian ini dilakukan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar. Mereka menyerukan suara "cak" dan mengangkat kedua lengannya. Sementara, lagu Tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Ritual ini dilakukan untuk memanggil roh para leluhur dan berkomunikasi kepada Sang Hyang Widhi guna menyampaikan harapan masyarakat. (Istimewa/FIN)
Komentar