Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan, dirinya berkomitmen menjalankan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pendidikan Pesantren. Hal itu disampaikan Ganjar saat berkunjung ke Pondok Pesantren Maââ¬â¢hadut Tholabah Jatimulya. Kedatangan Ganjar disambut meriah para santri.
Ganjar pun didoakan pimpinan pesantren agar menjadi presiden 2024. Ia mengaku telah lama mengagendakan untuk sowan ke Ponpes Maââ¬â¢hadut Tholabah. Ganjar juga disambut KH Nasihun Isa Mufti (pengasuh Ponpes putri) dan KH Muhammad Syafii Baidowi (pengasuh Ponpes putra).
"Tinggal menjalankan karena sudah ada UU Pesantren. Semoga UU itu bisa membangun dan mengembangkan pendidikan pesantren," kata Ganjar, Jumat (12/1/2024).
Baca juga: TPN Sebut Ganjar-Mahfud Siap Kaji Ulang PP Pengupahan Pekerja Jika Menang Pilpres
Sejumlah masukan diterimanya saat berkunjung ke Ponpes tersebut. Salah satu masukan diberikan kepada Ganjar mengenai kebijakan lima hari sekolah (full day school) yang menjadikan jam sekolah bertambah hingga sore hari dapat dikaji ulang.
Ganjar mengatakan, dirinya akan mencatat masukan-masukan dari Ponpes termasuk mempertimbangkan sekolah lima hari. Apalagi, tidak semua wilayah kebijakan tersebut bisa diterapkan. "Boleh kok kalau mereka memang belum bisa melaksanakan itu, memang kalau di kota rata rata memungkinkan," ucap Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menuturkan, kegiatan keagamaan biasanya didapatkan anak-anak saat waktu sore selepas sekolah umum. Karena itulah, wajar saja ada masukan untuk kebijakan lima hari sekolah dikaji terlebih dahulu.
"Kalau di desa ada sih persoalan terkait transportasi. Kalau sisi lain tradisi di Pondok itu kan ngaji, itu aja waktu yang dibagi, boleh saja sih," urai Ganjar.
Sementara itu, KH Nasihun Isa Mufti mengaku bahagia mendapat tamu seorang calon presiden, yang juga mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu. "Hari ini kita kedatangan tamu seorang Capres, yakni Pak Ganjar. Insya Allah beliau terpilih menjadi Presiden 2024," ucapnya.
Menurutnya, Ganjar sangat peduli dengan nasionalisme. Itu dibuktikan saat menjabat Gubernur sangat tegas dalam memerangi radikalisme. "Kita tahu selama menjadi Gubernur beliau tegas memberantas radikalisme. Bahkan ada kepala sekolah yang terindikasi radikalisme diancam dipecat, waktu itu," paparnya.
Karena itu, KH Nasihun berpesan kepada Ganjar beberapa hal. Pertama untuk bisa memperhatikan pendidikan pesantren, mengevaluasi berlakunya sekolah lima hari. Selain itu, nantinya memperhatikan pupuk buat petani karena saat ini langka.
"Sekolah lima hari itu kasihan orang tua. Karena sekolahnya sampai sore. Anak-anak butuh waktu untuk mengaji. Dan soal kelangkaan pupuk untuk bisa diperhatikan," pungkasnya. (SAHABAT GANJAR/SOF)
Komentar