Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, menu susu dalam program makan bergizi gratis hanya akan diberikan di daerah-daerah sentra sapi perah. Sementara itu, untuk daerah lain yang bukan sentra sapi perah, substitusi protein bisa melalui telur. Kemudian, substitusi kalsium bisa lewat daun kelor.
Dadan mengatakan, implementasi program makan bergizi gratis akan menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat. Adapun, program ini akan mulai direalisasikan secara bertahap pada 6 Januari 2025 mendatang.
âPokoknya 3 juta penerima manfaat. Mulai bertahaplah, 6 Januari (2025) kan pembukaan,â kata dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan Kementerian Pertanian tidak ingin memaksakan ketersediaan susu sapi sebagai salah satu menu program makan bergizi gratis. Hal tersebut merupakan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam lima tahun ke depan.
"Jadi kami tidak ingin memaksa, memaksakan harus susu karena kan makanan bergizi itu kan bukan berarti minum susu," ujar Sudaryono ketika ditemui di Kementan, Jakarta, pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Menurut dia, program makan bergizi gratis tidak hanya tentang meminum susu. Namun, kata Sudaryono, program itu merupakan upaya dalam mencukupi kebutuhan protein terhadap ibu hamil hingga anak-anak sekolah.
Sudaryono mengatakan, Kementerian Pertanian akan terus meningkatkan ketersediaan susu sapi untuk program makan bergizi gratis. Hal itu, kata dia, seiring dengan permintaan yang dibutuhkan untuk program itu.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda mengatakan Kementerian Pertanian juga menyebutkan bahwa menu susu sapi dalam program makan bergizi gratis akan diberikan di daerah-daerah sentra sapi perah atau daerah yang memiliki stok susu segar mencukupi. (Istimewa/FIN)
Komentar