Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan fitur baru dengan nama âQRIS Tapâ. Layanan ini akan menggunakan teknologi NFC, di mana pengguna hanya perlu mendekatkan ponsel ke mesin pemindai tanpa perlu scan kode QR. Rencananya, fitur ini akan mulai digunakan pada awal 2025.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, transaksi QRIS Tap NFC diharapkan bisa implementasi mulai triwulan I 2025 mendatang. Dengan demikian, nantinya masyarakat hanya perlu menempelkan handphone (HP) ke alat pembayaran.
"Rencananya QRIS Tap NFC kalau nggak ada halangan, kita mudah-mudahan di triwulan I (2025) bisa melakukan implementasi ini. Saat ini ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) sudah siap. Industrinya juga siap," kata Filianingsih.
Meski begitu, Filianingsih mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan persiapan aspek bisnis dan aspek teknis. Uji coba juga sudah dilakukan baik itu System Integration Testing (SIT) dan User Acceptance Testing (UIT) dengan tingkat kesuksesan 100%.
"Jadi nanti kita akan mulai dengan transportasi. Sehingga nanti kalau masuk MRT atau apa. Tinggal melenggang aja gitu ya, jadi nggak usah susah-susah gitu," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, juga dilakukan pembaruan teknologi pada BI Fast. Mulai tanggal 21 Desember 2024, transaksi BI-Fast bisa dilakukan secara kolektif lewat satu bundel, dengan maksimum 500 transaksi.
"Ini digunakan oleh para korporasi untuk bayar gaji, kan bayar gaji ada jumlah pegawai (lebih dari satu)" ujar Perry.
Dengan demikian, nantinya BI-Fast akan bisa melayani transaksi bulk credit atau transfer kredit massal yang memungkinkan pemindahan dana dari satu atau beberapa nasabah pengirim kepada satu atau beberapa nasabah penerima dengan jumlah nominal yang sama atau berbeda. (Istimewa/FIN)
Komentar