Indonesia mencatat sejarah baru dalam dunia kedokteran dengan suksesnya pelaksanaan operasi kista ginjal melalui metode telerobotik. Operasi ini dilakukan oleh tim dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali, menggunakan teknologi robotik yang dikendalikan secara real-time. Metode ini memungkinkan dokter bedah untuk melakukan tindakan operasi terhadap pasien dari jarak jauh dengan presisi tinggi.
Operasi jarak jauh ini dioperasikan oleh dokter spesialis urologi RS Ngoerah, Bali Ponco Birowo bersama tiga dokter lainnya kepada pasien kista berusia 70 tahun di RSCM Jakarta. Pasien tersebut didampingi oleh dua dokter spesialis anestesi untuk memastikan bius dan robot yang dikendalikan dari Bali dapat berfungsi normal.
Meskipun jarak antara dokter dan pasien mencapai 1.200 kilometer, operasi ini berlangsung dengan sukses dalam waktu sekitar 30 menit, menunjukkan potensi besar teknologi telerobotik untuk mengatasi keterbatasan geografis dalam pelayanan kesehatan.
Selama operasi, Ponco Birowo mengoperasikan konsol yang mengendalikan lengan robot di RSCM dengan kedua tangannya. Satu kakinya digunakan untuk mengontrol endoskopi atau kamera operasi, sedangkan kaki lainnya menggerakkan gripper. Waktu jeda antara kontrol dari Bali dan respons robot di Jakarta hanya sekitar 0,1 detik, sehingga gerakan dapat dilakukan dengan presisi tinggi karena minimnya penundaan. Meskipun jarak antara dokter dan pasien mencapai 1.200 kilometer, operasi ini berlangsung dengan sukses dalam waktu sekitar 30 menit sejak pukul 09.00 WIB.
"Sebelumnya kami telah melakukan dua operasi dengan teknologi robotik di RSCM Kencana, dan hari ini kami berhasil menyelesaikan operasi jarak jauh pertama," ujar Ponco, Jumat (30/8/2024).
Berikut daftar dokter yang menjalankan prosedur ini:
Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K-Andro), PhD
Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K-Onk), FICRS, PhD
Prof. dr. Chaidir A. Mochtar, SpU(K-Onk), Ph.D
Prof. Dr. dr. Gede Wirya Kusuma Duarsa, M.Kes, MARS, SpU(K-Ped), FICS
dr. I Wayan Yudiana, Sp.U(K- Onk)
dr. Fakhri Rahman, SpU(K), FICS,
Dokter anestesi:
dr. Raihanita Zahra, SpAn-TI, Subsp.An.Ped.(K)
dr. R Besthadi Sukmono, SpAn-TI, Subsp.An.R(K)
Dengan keberhasilan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasinya, menegaskan bahwa ini adalah bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dalam teknologi medis global.
Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa rencana untuk memperluas penggunaan teknologi telerobotik ini ke rumah sakit lain di Indonesia, termasuk RS Hasan Sadikin di Bandung, RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo di Purwokerto, dan RS Ngoerah Bali, sudah dalam tahap persiapan. Teknologi ini diharapkan dapat memperluas akses masyarakat terhadap layanan medis berkualitas tinggi, terutama di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau. (DEF/FIN)
Komentar