Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim bakal menerapkan terobosan baru mulai 2024. Terobosan baru ini mengenai rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) melalui sistem marketplace.
Nadiem menjelaskan platform tersebut merupakan basis data dengan dukungan teknologi untuk semua sekolah bisa mengakses calon guru untuk mengajar di sekolah.
âDi mana guru-guru yang boleh mengajar, masuk ke dalam database yang bisa diakses seluruh sekolah. Semua guru honorer yang lulus seleksi dan lulus PPG pra jabatan dipersilakan mendaftarkan diri ke dalam marketplace ini,â ungkap Nadiem.
Menurut Nadiem, permasalahan mengenai guru berakar dari siklus perekrutan yang tidak real time. Guru bisa pindah, resign, pensiun, atau meninggal sewaktu-waktu, tetapi sekolah tidak bisa langsung melakukan penggantian lantaran harus menunggu perekrutan guru ASN yang terpusat.
âSehingga ujung-ujungnya diselesaikan dengan rekrutmen honorer,â ungkapnya.
Kebijakan ini pun dibarengi dengan pengalihan penganggaran gaji dan tunjangan guru ASN yang sekarang berada di pemda menjadi ke sekolah. Selain itu, proses ini sama seperti anggaran dana bos yang kini langsung ditransfer ke sekolah tanpa melewati pemda lagi.
Nadiem juga mengatakan bahwa dana tersebut benar-benar dikunci untuk pembayaran gaji dan tunjangan guru yang direkrut lewat marketplace ini. Karena pembayaran guru ASN akan menggunakan sistem pembelanjaan sekolah, maka tidak ada lagi nantinya guru dibayar seadanya seperti yang sudah-sudah.
âKalau seorang guru tadi yang sudah lolos passing grade, sudah direkrut oleh sekolah, maka otomatis menjadi PPPK. Jadi ini mekanisme efisien pada saat ada posisi terbuka," tambahnya. (Istimewa/FIN)
Komentar