Pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Negara (IKN) akan diprioritaskan pada ASN yang berstatus lajang alias jomblo. Analis Kebijakan Utama Kemenpan-RB Arizal menyebut, Pemilihan ASN lajang pindah ke IKN ini berkaitan dengan kesiapan infrastruktur hunian dan perkantoran.
"ASN yang dipindah, ini ada perkembangan terbaru, waktu sedang ratas kemarin, arahnya itu yang pindah tahap awal ini, mereka yang masih lajang," ujar Arizal.
Kemenpan-RB juga mengusulkan kepada Kemenkeu untuk memberi PNS tunjangan kinerja (tukin) atau insentif khusus senilai Rp100 juta jika mau pindah ke IKN. Kemenpan RB mengungkapkan PNS perlu biaya besar jika harus pindah ke IKN. Ini termasuk untuk membiayai pendidikan anak dan fasilitas kelas internasional.
Pemilihan ASN lajang pindah ke IKN ini berkaitan dengan kesiapan infrastruktur hunian dan perkantoran. Di tahap awal, kata Arizal, jumlah ASN yang akan dipindah pada 2024 sebanyak 11.911 orang dari 36 kementerian/lembaga.
Tapi setelah melihat kesiapan fasilitas hunian, jumlah ASN yang akan dipindah hingga Desember 2024 sebanyak 3.246 ASN dari 36 kementerian/lembaga. Jumlah itu belum termasuk dengan keluarganya.
"Kemenpan sudah membuat perencanaan pemindahan secara bertahap hingga 2034," ucapnya.
Pemerintah menyiapkan 40.000 kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024. Dari kuota tersebut sekitar 5 persen untuk jatah putra-putri Kalimantan Timur yang akan ditempatkan di IKN.
"Seleksinya mungkin dalam waktu dekat ini. Ada afirmasi untuk putra-putri Kaltim untuk nanti bisa kompetisi ya mengisi ASN, calon ASN, PNS itu yang nanti penempatannya di kementerian/lembaga yang ada di IKN," imbuh Arizal.
Kemudian, pejabat eselon III dan IV di sekitar Provinsi Kalimantan Timur lebih berpeluang untuk berkontribusi juga di kementerian/lembaga yang ada di IKN melalui mutasi dan juga akan diberikan afirmasi. (Istimewa/FIN)
Komentar