Kematian tragis balita enam tahun, Dante, putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, telah mengguncang jagat media sosial. Namun, sejak peristiwa tersebut pada 27 Januari 2024 di Jakarta Timur, banyak kejanggalan yang menarik perhatian warganet. Berikut adalah beberapa hal yang mencurigakan dalam kasus tersebut.
Salah satunya adalah ketidakmauan Tamara Tyasmara untuk memeriksa rekaman CCTV hingga tujuh hari setelah kejadian. Warganet dibuat bingung karena Tamara Tyasmara menolak untuk melihat rekaman CCTV hingga tujuh hari setelah kematian Dante.
Alasannya adalah karena belum siap secara mental menghadapi detik-detik tersebut. Tamara bahkan meminta waktu selama seminggu setelah kematian Dante sebelum bersedia melihat rekaman CCTV tersebut, meskipun merasa ada kejanggalan dalam kasus tersebut.
Tak hanya itu, Tamara Tyasmara awalnya menolak melakukan autopsi terhadap jenazah Dante, sedangkan Ayah kandungnya, Angger Dimas, mendesak untuk melakukannya karena menemukan kejanggalan. Tamara merasa tidak tega melihat anaknya diautopsi saat baru saja dimandikan.
Setelah autopsi, polisi menemukan luka lebam dan gigitan di tubuh Dante. Tamara mengakui bahwa luka tersebut disebabkan oleh dirinya yang mencoba menyadarkan anaknya yang sudah meninggal dengan menggigitnya, meskipun hal ini diragukan oleh warganet.
Awalnya, Tamara enggan mengungkapkan siapa yang menemani Dante berenang di Duren Sawit. Namun, akhirnya terungkap bahwa orang tersebut adalah kekasih Tamara sendiri, Yudha Arfandi. Meski begitu, Tamara enggan memberikan informasi tersebut kepada media dan hanya menyerahkan kepada pihak berwajib.
Di tengah-tengah penyelidikan kasus, Tamara mencuri perhatian dengan menggalang donasi untuk 100 hari Dante melalui akun Instagramnya. Dia mengajak orang untuk membantu anak-anak Palestina atas nama Dante. Respons publik terhadap sikap dan tindakan Tamara Tyasmara dalam menghadapi kematian Dante menjadi sorotan tajam di media sosial. (NAD/FIN)
Komentar