Peneliti dari Mamiraua Institute for Sustainable Development mengambil bangkai lumba-lumba yang telah mati di Danau Tefe, negara bagian Amazonas, Brazil, pada 1 Oktober 2023. Sebanyak 120 bangkai lumba-lumba, salah satunya 8 bangkai lumba-lumba pink (boto) ditemukan di sungai Amazon, Brazil. Para peneliti menduga kekeringan parah dan suhu panas (perubahan iklim) sebagai penyebabnya.
Menurut Institut Mamirauá, sebuah fasilitas penelitian yang didanai Kementerian Ilmu Pengetahuan Brasil, tingginya jumlah kematian lumba-lumba tersebut merupakan hal yang tidak biasa. Mereka memperkirakan suhu danau yang mencapai rekor tertinggi mungkin menjadi penyebabnya. Pasalnya, suhu di wilayah sungai Amazon mencapai 39°C menembus rekor tertinggi 10 derajat dari sepanjang tahun.
"Sepuluh persen merupakan persentase kepunahan yang sangat tinggi, dan kemungkinan peningkatannya dapat mengancam kelangsungan hidup spesies di Danau Tefé," ujar Mamiraua.
Menurut International Union for Conservation of Nature's, Boto dan lumba-lumba air tawar berwarna abu-abu yang disebut "tucuxi" ini termasuk dalam daftar merah spesies terancam punah. Kini, Institut Konservasi Keanekaragaman Hayati Chico Mendes di Brasil telah mengerahkan dokter hewan dan ahli mamalia air untuk menyelamatkan lumba-lumba yang masih hidup.
Menurut laporan CNN Brasil, sebagai saluran air terbesar di dunia, kekeringan pada Sungai Amazon berdampak pada berbagai hal, termasuk pada sektor ekonomi. Terdapat 59 kota di negara bagian Amazonas bahwa ketinggian air di bawah rata-rata telah menghambat aktivitas transportasi dan penangkapan ikan di sungai. Pihak berwenang memperkirakan akan terjadi kekeringan yang lebih akut dalam beberapa minggu ke depan.
Menanggapi hal tersebut, Para ilmuwan akan melakukan autopsi pada mamalia itu. Sementara, dokter hewan dan ahli mamalia air bergegas menyelamatkan lumba-lumba yang masih hidup di Danau Tefe. Namun, mereka tidak dapat dipindahkan ke perairan sungai yang lebih dingin sampai para peneliti memastikan bahwa penyebabnya memang bukan infeksi bakteri. (SAN/FIN)
Komentar