Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan penambahan korban meninggal dunia akibat banjir bandang di sejumlah wilayah Sumatera. Barat (Sumbar) kini menjadi 41 orang. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan puluhan korban itu tersebar di sejumlah daerah yakni 19 orang di Kabupaten Agam, 15 orang di Kabupaten Tanah Datar dan 7 orang di Kota Padang Panjang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, banjir bandang yang terjadi di wilayah Sumatera Barat itu sejatinya dipicu adanya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
âFenomena banjir lahar hujan, banjir bandang dan longsor semuanya dipicu oleh hujan intensitas sedang hingga lebat," ujarnya dalam konferensi pers Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat secara daring, Minggu (12/5/2024).
Awalnya, dia menjelaskan, lahar hujan terjadi karena adanya endapan material hasil erupsi Gunung Merapi yang masih terendapkan di lereng-lereng. Utamanya lereng atas yang tersapu oleh hujan dengan intensitas hujan hingga lebat.
"Kalau banjir bandang atau Galodo ini terjadi akibat, jadi mekanisme banjir secara cepat, umumnya terjadi akibat adanya akumulasi air selama hujan yang tertahan di hulu sungai di bagian atas," tuturnya.
Akumulasi itu, kata dia, tertahan bisa diakibatkan oleh endapan-endapan longsor atau runtuhan-runtuhan batuan di daerah hulu yang menahan aliran hujan kearah hilir. Karena hujan ini terjadi selama beberapa hari, akhirnya air tertahan ini terakumulasi dan mengakibatkan desakan atau dorongan kanan yang menjebolkan bendung atau timbunan endapan batu-batuan ataupun tanah di daerah hulu.
Terdapat adanya belokan gin dan konvergensi di wilayah Sumatera Barat sehingga menyebabkan penumpukan masa udara serta mendukung pertumbuhan awan-awan hujan secara lebih intensif.
Sehingga, pada tanggal 9 Mei 2024 dikeluarkan peringatan dini cuaca berlaku untuk tanggal 10, 11, dan 12, yaitu prospek terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat petir dan angin kencang di wilayah Sumatera Barat atau di wilayah potensi terjadinya banjir lahar hujan ataupun longsor ataupun Galodo. (VIN/FIN)
Komentar