Heman Bekele, bocah berusia 15 tahun telah melihat dampak sinar matahari pada kulit manusia ketika dirinya masih kecil dan tinggal di Ethiopia. Saat itu, ia melihat banyak sekali orang bekerja di bawah terangnya paparan sinar matahari tanpa menggunakan pelindung kulit.
Bekele lahir dan besar di Addis Ababa, Ethiopia. Ia tumbuh dalam lingkungan yang mendorongnya untuk berpikir kritis dan kreatif. Ia selalu memiliki minat yang besar dalam sains dan bercita-cita untuk menggunakan pengetahuannya untuk membantu orang lain.
Bekele bukanlah remaja biasa. Ia adalah seorang inovator muda yang berdedikasi untuk menciptakan perubahan positif di dunia. Penemuan sabun pencegah kanker kulitnya telah menarik perhatian global, menunjukkan potensi besarnya dalam bidang sains dan kesehatan.
Ide pembuatan sabun ini bermula dari keprihatinan Bekele terhadap tingginya angka penderita kanker kulit di Ethiopia, negara asalnya. Ia mengamati bahwa banyak orang, terutama petani, menghabiskan waktu berjam-jam di bawah sinar matahari tanpa perlindungan yang memadai. Ia pun tergerak untuk mencari solusi yang terjangkau dan mudah diakses untuk mencegah kanker kulit.
Bekele memulai penelitiannya pada tahun 2022, saat ia berusia 13 tahun. Ia menghabiskan waktu berbulan-bulan mempelajari berbagai bahan alami dan khasiatnya. Setelah melalui serangkaian eksperimen, Bekele akhirnya menemukan formula sabun yang efektif dalam melindungi kulit dari bahaya sinar UV.
Ketika Bekele berusia 7 tahun, ia bermigrasi ke Amerika Serikat. Pada suatu malam Natal, ia mendapatkan hadiah satu set peralatan eksperimen kimia termasuk natrium hidroksida. Semenjak saat itu ia mulai mempelajari reaksi kimia. Sampai ia tahu tentang imiquimod, sebuah obat untuk mengobati beberapa jenis kanker kulit.
Semenjak saat itu Bekele berpikir cara lain yang menggunakan imiquimod untuk mengobati kanker kulit stadium awal dengan harga yang terjangkau. Bekele akhirnya memutuskan untuk mengembangkan sabun. Sabun batangan akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan bentuk krim.
Bekele menjelaskan bahwa sabun tersebut nantinya mengandung nanopartikel yang 'diisi' dengan imiquimod. Idenya tersebut membuat para ilmuwan terkagum dan membuat Bekele memenangkan kompetisi ilmuwan muda di tahun 2023. Pada saat itu ia mendapatkan hadiah 25 ribu dollar Amerika (Rp392 juta). (Istimewa/FIN)
Komentar