Ratusan jemaah haji asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan ibadah di Tanah Suci. Total jemaah haji yang meninggal menjadi 165 orang per Rabu (19/6/2024). Para jemaah meninggal mulai dari kelompok usia lanjut, hingga mereka yang memiliki penyakit penyerta. Kematian terbanyak masih dipicu komorbid jantung kronis yakni 39 kasus.
Catatan perawatan pasien di Klinik kesehatan Haji Indonesia menunjukkan tiga penyakit terbanyak yang dialami jemaah adalah pneumonia, hipertensi, hingga diabetes melitus. Secara kumulatif, ada 1.377 pasien yang dirawat jalan, dan 32 di antaranya dirawat inap, terbanyak karena pneumonia.
Sementara data di Rumah Sakit Arab Saudi menunjukkan tiga penyakit terbanyak pemicu jemaah haji dirawat juga berkaitan dengan pneumonia, gangguan jantung iskemik, hingga diabetes melitus.
Faktor Cuaca Panas Penyebab Utama Kematian Jemaah Haji
Gelombang panas ekstrem memang sedang terjadi di sejumlah wilayah di Arab Saudi, termasuk Mekkah dan Madinah. Suhu di Mekkah tercatat mencapai 51 hingga 53 derajat Celsius di beberapa wilayah pada musim haji tahun ini. Cuaca ekstrem ini menjadi penyebab utama banyak jemaah yang tumbang, karena tidak kuat menahan kenaikan suhu drastis.
Baca juga: Bikers Bule Bangun Jembatan di Kampung Terapung Wakatobi
Dari informasi ini, sedikitnya 550 jemaah haji dilaporkan tewas akibat cuaca panas ekstrem di Arab Saudi selama musim Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. Jumlah yang meninggal diperkirakan masih akan bertambah ke depan. Sebelumnya otoritas Saudi melaporkan telah merawat lebih dari 2.000 jemaah yang mengalami heatstroke. Namun angka itu sendiri belum diperbarui sejak akhir pekan lalu. (Istimewa/FIN)
Komentar