Sebuah studi mengungkap bagaimana kecoak bisa menguasai dunia, khususnya di rumah-rumah. Kecoa yang biasa hidup dan ditemukan di rumah-rumah kemungkinan kecoak Jerman, dan mahkluk nokturnal itu ternyata sudah hidup lebih dari 2.000 tahun lalu di Asia Selatan.
Kecoak Jerman secara ilmiah dikenal sebagai Blatella germanica. Hama ini pertama kali muncul dalam jurnal ilmiah dari 250 tahun yang lalu di Eropa, tapi hanya sedikit yang diketahui tentang asal-usulnya.
Lewat data genom dari sampel, para peneliti mengungkap garis keturunan kecoak modern berasal dari abad ke-18 di Eropa. Mereka berevolusi dari kecoak liar Asia, pada 2.100 tahun lalu, yang secara ilmiah dikenal sebagai Blatella asahina.
Para peneliti berspekulasi, orang-orang yang sekarang dikenal sebagai India atau Myanmar mulai menanam tanaman di habitat alami kecoak Asia pada periode tersebut. Hal itu membuat kecoak beradaptasi, mengubah pola makan mereka menjadi makanan manusia, dan turut memindahkan wilayah mereka ke rumah-rumah manusia.
jika melihat analisis genetik yang dilakukan oleh tim peneliti, ditemukan bahwa serangga ini pertama kali masuk ke Eropa sekitar 270 tahun lalu. Kemudian berpindah dari Eropa ke Amerika sekitar 120 tahun yang lalu.
Kemudian selanjutnya, para peneliti juga mengurutkan genom lengkap dari ratusan spesimennya untuk mempelajari bagaimana kecoak Jerman berhasil beradaptasi dengan lingkungan manusia. Kecoa Jerman memiliki resistensi insektisida yang tidak terdeteksi pada banyak hama lainnya.
Sehingga memungkinkan kecoa untuk memiliki kemampuan bertahan hidup dan beradaptasi di manapun, terutama dalam lingkungan manusia. Tempat yang memungkinkan manusia berkembang biak, pipa ledeng dalam ruangan, pemanas ruangan adalah hal-hal yang juga memungkinkan kecoak berkembang biak. (VIN/SOF)
Komentar