Satreskrim Polresta Sleman menangkap Elwizan Aminuddin, yang sempat bekerja di tim sepak bola PSS Sleman dan Timnas U-19. Dokter gadungan yang sempat buron sejak Desember 2021 itu merupakan kondektur bus di Tangerang. Tersangka digaji Rp15 juta per bulan, bahkan sempat mendapat gaji Rp 25 juta.
Dia mengungkapkan pihaknya sempat mengalami kendala dalam menangkap dokter gadungan ini. Dia berkata dari pengakuan tersangka pernah menjadi dokter beberapa klub, seperti Persita, Barito Putera, Bali United, PS Tira, Kalteng bahkan Timnas Indonesia U-19.
Kasus tersebut berawal pada tahun 2020. Kala itu PSS Sleman membutuhkan dokter untuk tim. Kemudian tersangka memasukan lamaran dan diterima. Belakangan terungkap, ijazah yang ia gunakan adalah palsu. Elwizar mengunduh ijazah dari Universitas Syah Kuala Banda Aceh dan mengeditnya.
Saat menjadi dokter sejumlah tim sepak bola Liga Indonesia dan Timnas Indonesia U-19, pelaku mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang mengalami cedera.
âKarena sering berpindah tempat tinggal dan ganti identitas KTP, hal inilah yang menjadi kendala kita dalam melacak keberadaan tersangka. Dia pelajari dari Google (untuk penanganan cedera). Jadi sesimpel ngambil salah satu contoh ijazah di Google dia download dia edit,â ungkap AKP Riski.
Sebagai dokter gadungan, Elwizan diketahui hampir mencelakakan kiper timnas Indonesia, Ernando Ari. Ernando Ari menjelaskan bahwa Elwizan Aminuddin pernah melarangnya untuk melakukan operasi. Namun, Ernando tak mengikuti arahan yang diberikan Amin dan tetap melakukan operasi. Kiper Persebaya Surabaya itu pun mengakui bahwa tindakannya untuk tetap menjalani operasi sudah tepat. (Istimewa/FIN)
Komentar