Empat gadis yang tergabung dalam Tim Samsung Innovation Campus (SIC) SMKN 1 Madiun berhasil membuat MyWay dan meyakinkan para juri atas inovasinya. Mereka adalah Alya Zahra Nabilla, Eka Nur Ayu Wulandari, Nevi Armiza Febbiyanti, Rizka Maulidyah Racmah.
MyWay adalah helm cerdas yang dapat memberikan informasi bagi tunanetra melalui aplikasi WayApp. Fungsinya dapat memanggil tunanetra bila keluarga mencari, mengirim notifikasi hingga dapat mengetahui halangan di depan ketika mereka berjalan. Alasan mereka membuat helm MyWay ini karena mereka melihat di lingkungan sekitarnya banyak orang dengan keterbatasan penglihatan ini.
âKami juga riset di Google, banyak tunanetra yang belum dibantu dalam aktivitas harian mereka, kebanyakan masih dibantu oleh tongkat,â tambah Rizka.
Fitur dan Cara Kerja Helm MyWay:
Sensor Ultrasonik
Mendeteksi halangan, sehingga bila ada halangan dalam jarak 80 sentimeter akan mengeluarkan output suara peringatan.
Sensor GPS
Keluarga dapat mengetahui lokasi tunanetra berada melalui aplikasi yang mereka buat bernama WayApp.
Fitur Recognition
Menggunakan kamera untuk men-scan wajah orang yang dikenali ataupun tidak dikenali, dan akan mengeluarkan output suara peringatan dan akan menyimpan wajah mereka melalui aplikasi WayApp.
Kotak Hitam Belakang Helm
Ini merupakan komputer mini bernama Rasberyy Pi. Ibaratnya ini alat untuk menunjang semua perintah seperti prosesor. Sebelumnya, Alya bercerita beberapa hari menjelang penjurian SIC 2022, helm MyWay ini sempat jatuh sehingga menyebabkan memory card di Rasberry Pi-nya patah.
âPadahal kartu memori itu isinya program (Software) untuk menerima dan melakukan perintah tersebut. Untungnya, kami bisa buru-buru membetulkannya,â ungkap Alya.
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menilai Samsung Innovation Campus sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat dan mengembangkan potensi diri mereka.
âSaya mengapresiasi program strategis ini dan berharap apa yang sudah dilakukan oleh Samsung bisa menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk ikut serta merevitalisasi pendidikan vokasi. Menurut saya, kolaborasi yang erat antara dunia pendidikan vokasi dan industri akan meningkatkan angka partisipasi kerja lulusan sekolah vokasi dan secara konsisten menurunkan tingkat pengangguran terbuka,â ujar Menteri Muhadjir. (Berbagai sumber/FIN)
Komentar