Lifestyle

Senin, 30 Desember 2024 12:47 WIB

Bolehkah Muslim Rayakan Tahun Baru? Ini Pandangan Sejumlah Ulama

IN Today Media

Ilustrasi Tahun Baru (Foto: Istimewa).

Perayaan malam pergantian tahun sering dijadikan momen untuk berkumpul bersama orang terdekat, menikmati kembang api, dan berbagai kegiatan lainnya. Namun, bagaimana sebenarnya Islam memandang perayaan tahun baru? Nah, ini dia pandangan beberapa ulama mengenai hukum merayakan malam tahun baru.


Ulama kharismatik asal Cirebon, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya memberikan pandangannya terkait hal ini. Menurutnya, persoalan utama bukanlah penggunaan kalender Masehi, tetapi kebiasaan-kebiasaan yang terjadi saat malam tahun baru. Ia menyoroti bahwa banyak kemaksiatan dilakukan, seperti pesta, mabuk-mabukan, dan berfoya-foya.


“Apa yang dilakukan oleh umat Muslim saat itu? Berhura-hura, berfoya-foya dan yang banyak merayakan ini adalah orang di luar Islam sana karena bangga dengan tahun baru mereka. Kemaksiatan di dalamnya jadi yang kita hentikan adalah kebiasaan-kebiasaan jelek," kata Buya, dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah.


Buya Yahya menegaskan pentingnya menghindari budaya orang kafir dalam merayakan tahun baru, terutama jika dilakukan secara berlebihan hingga melupakan Tahun Baru Hijriah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi, dijelaskan bahwa merayakan tahun baru dapat dianggap haram. Umar bin Khatab ra berkata, 


Baca juga: JS Luwansa Hotel and Convention Center Hadirkan Ramadhan Treasure: Sajian Berlimpah dan Promo Spesial Selama Bulan Suci

"Janganlah kalian mengunjungi kaum Musyrikin di gereja-gereja (rumah-rumah ibadah) mereka pada hari besar mereka, karena sesungguhnya kemurkaan Allah akan turun atas mereka." (HR. Al Baihaqi, no: 18640).


Hadis tersebut memperingatkan umat Islam untuk tidak ikut serta atau mengucapkan selamat dalam perayaan hari besar (Tahun Baru, Natal, Valentine, dll) karena haram dilakukan oleh umat Islam.


Namun, ada ulama yang memiliki pandangan berbeda. Guru Besar Al-Azhar Asy-Syarif dan Mufti Agung Mesir Syekh Athiyyah Shaqr, memperbolehkan Muslim merayakan tahun baru selama tidak diisi dengan kemaksiatan, seperti pesta, tawuran, atau perilaku negatif lainnya.


Hal serupa disampaikan oleh Syekh Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki selaku ulama hadis asal Haramain. Dalam kitabnya, ia menjelaskan bahwa peringatan seperti tahun baru merupakan bagian dari tradisi yang tidak berkaitan langsung dengan agama. Oleh karena itu, tradisi ini tidak dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang disyariatkan atau disunahkan. (ZIZ/FIN)

Simak Video 'A Fearless Rachel Rae, Dari Nyanyi Lagu Sendiri Sampe Cover Lagu Beyonce | INSTRUMENTS #Season2 #9':

Komentar

...
Lifestyle
JS Luwansa Hotel and Convention Center Hadirkan Ramadhan Treasure: Sajian Berlimpah dan Promo Spesial Selama Bulan Suci
Menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, JS Luwansa Hotel and Convention Center menghadirkan promo istimewa bertajuk Ramadhan Treasure. Menawarkan pengalaman berbuka pu...

03/03/2025, 10:23 WIB

...
News
Catat! Ini Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir Tahun Baruan di Jakarta
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Sudirman-MH Thamrin, Jakarta Pusat untuk memastikan kelancaran perayaan mal...

31/12/2024, 15:54 WIB

...
News
Wamenag Sebut Ada Wacana Sekolah Diliburkan Selama Bulan Ramadan
Wakil Menteri Agama, Muhammad Syafi’i, mengungkapkan adanya wacana untuk menerapkan kebijakan libur sekolah selama satu bulan penuh selama Ramadan....

31/12/2024, 15:52 WIB

...
News
Malaysia Jadi Negara Pertama yang Terima Bayar Zakat dengan Kripto
Malaysia resmi menjadikan kripto sebagai metode pembayaran zakat. Inisiatif ini bertujuan untuk mengingatkan kewajiban zakat di era teknologi blockchain dan mata uan...

30/12/2024, 17:37 WIB

...
News
ACE Hardware Pamit Usai 29 Tahun Beroperasi
PT Aspirasi Hidup Indonesia, Tbk (AHI) resmi menghentikan kerja sama dengan ACE Hardware International Holdings, Ltd. setelah 29 tahun beroperasi di Indonesia. Penur...

30/12/2024, 17:35 WIB