Angka partisipasi pemilih pada Pilgub DKI Jakarta 2024 hanya 4.357.512. Padahal, diketahui Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 8.214.007. Yang artinya, partisipasi pemilih di Jakarta hanya 53,05 persen atau yang golput mencapai 46,95 persen. Menurut data, angka golput di Pilgub Jakarta 2024 kali ini yang tertinggi sepanjang sejarah.
Secara nasional, partisipasi pemilih pada Pilkada tahun 2024 didominasi oleh Millenial (rentan umur 1981 - 1996) dan Gen Z (rentan umur 1997 - 2012). Sedikit berbeda dengan Jakarta yang didominasi oleh generasi X (rentan umur 1965 - 1980).
Angka golput yang mencapai hampir 47 persen ini meroket hampir 25 persen dibanding Pilkada DKI Jakarta 2017, yang ironisnya mencatatkan angka golput terendah dalam sejarah. Hal ini berarti seperempat pemilih yang memilih pada Pilkada DKI 2017 memilih golput tidak menggunakan suaranya pada Pilkada DKI 2024
Pilkada 2017 yang diwarnai kontroversi isu suku dan agama serta kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencatatkan partisipasi tertinggi dalam sejarah yaitu sebesar 75,64 persen pada putaran pertama dan 77,02 persen pada putaran kedua.
Pilgub Jakarta sendiri dipilih secara langsung oleh rakyat sejak 2007 silam. Menurut perhitungan cepat diketahui bahwa pasangan Pramono Anung-Rano Karno memperoleh 2.181.636 suara atau 50,07 persen. Dan disusul oleh pasangan Ridwan Kamil- Suswono sebanyak 39,40% serta Dharma- Kun 10,53%. Namun data resmi belum dirilis KPU. (Istimewa/FIN)
Komentar