FIFA menjatuhkan hukuman kepada Timnas Indonesia lantaran melakukan indispliner pada beberapa laga-laga Ronde Ketiga Kualfikasi Piala Dunia lalu. FIFA menjatuhkan sanksi kepada Timnas Indonesia usai melanggar kode etik di dua laga Ronde Ketiga saat bersua Australia dan China beberapa waktu lalu, skuad 'Garuda' dianggap sengaja mengulur waktu kick off.
Kini FIFA jatuhkan hukuman keras berupa sanksi denda sebesar 10.000 Swiss Franc atau sekitar Rp 179 juta. Tak hanya pihak tim, FIFA juga berikan sanksi keras kepada dua staf skuad 'Garuda' ialah, Sumardji (Manajer Timnas Indonesia) dan Kim Jong-jin (asisten pelatih). Keduanya dianggap melanggar kode etik perihal indisipliner.
Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi kepada Manajer Timnas Indonesia Sumardji dan asisten pelatih Timnas Kim Jong Jin karena melakukan protes berlebihan usai laga Bahrain vs Indonesia. Sumardji dilarang mendampingi skuad Indonesia selama satu pertandingan.
Selain itu, Sumardji juga didenda 5.000 Swiss Franc atau Rp89,5 juta. Adapun Kim Jong Jin dijatuhi hukuman mendampingi Timnas Indonesia sebanyak empat pertandingan. Ia juga didenda 5.000 Swiss Franc atau Rp89,5 juta.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga merespons sanksi yang diberikan FIFA kepada Timnas Indonesia yang tampil di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Arya mengatakan pihaknya patuh pada sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA. Ia pun mengaku PSSI akan melakukan evaluasi terkait hal-hal ini khususnya terkait problem telat melakukan kick off pertandingan.
"Kita patuh saja ya terhadap denda yang diberikan oleh FIFA, apalagi memang kita perlu evaluasi dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan-kesalahan kita seperti yang telat kick off dan sebagainya. Gitu makanya kita terima hukuman dari FIFA ini,â ungkap Arya. (Istimewa/FIN)
Komentar