Artis Sandra Dewi membantah bahwa sejumlah barang hingga aset yang disita penyidik Kejaksaan Agung bersumber dari terdakwa Harvey Moeis. Sandra Dewi menyebut, bahwa 88 tas branded, 2 unit apartemen dan 141 unit perhiasan, bukan dari pemberian suaminya.
Aktris peran itu mengatakan, tas itu ia peroleh dari bekerja endorsement atau mengiklankan produk berupa tas mewah. Aktivitas bisnis ini, kata dia, sudah dilakoni sejak 2012 dengan mempromosikan barang-barang produksi perusahaan tertentu.
"Jadi tas tas ini saya dapatkan dari endorsement dan tidak pernah dibeli oleh suami saya karena suami saya tahu saya sudah mendapatkan tas tas ini dari tahun 2014. Ada tiga brand yang meng-endorse saya, saya bisa membuat perhiasan sesuai yang saya mau bentuknya, warnanya,â ungkap Sandra Dewi.
Sandra Dewi selama menikah tak pernah menerima uang dari Harvey untuk memenuhi kebutuhan pribadi sebagai istri. Ia mengklaim diri sebagai wanita mandiri dengan penghasilan yang cukup dan tak butuh uang dari suaminya. Ia juga mengklaim sudah mampu menghidupi dirinya sendiri sejak masih berstatus lajang.
Terkait kondisi sang anak, Sandra terpaksa berbohong pada kedua anaknya tentang keberadaan ayah mereka. Sandra memilih menjelaskan sang ayah sedang wamil karena putranya menyukai boyband Korea tersebut yang mereka tahu sedang menjalani wajib militer di negaranya.
Dalam perkara korupsi ini, negara diduga mengalami kerugian keuangan hingga Rp 300 triliun. Mochtar, Emil Ermindra, dan kawan-kawannya didakwa melakukan korupsi ini bersama-sama dengan crazy rich Helena Lim. Perkara ini juga turut menyeret suami aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, yang menjadi perpanjangan tangan PT Refined Bangka Tin (RBT).
Bersama Mochtar, Harvey diduga mengakomodasi kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah untuk mendapat keuntungan. Harvey menghubungi Mochtar dalam rangka untuk mengakomodasi kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah. (Istimewa/FIN)
Komentar