Ilustrasi Gajah Kalimantan (Foto: Istimewa).
Gajah kalimantan secara resmi diklasifikan jadi satwa yang terancam punah, bahkan masuk dalam daftar merah International Union for the Conservation of Nature (IUCN). Berdasarkan asesmen yang dilakukan IUCN, populasi gajah terkecil di dunia yang masih hidup kini tinggal sekitar 1.000 ekor.
International Union for the Conservation of Nature melaporkan jika populasi Gajah Kalimantan semakin berkurang selama 75 tahun terakhir. Salah satu aktivitas manusia yang mengancam keberadaan mereka adalah karena adanya penebangan hutan berskala besar di hutan Kalimantan yang menghancurkan sebagian besar habitat satwa liar tersebut.
Kerusakan habitat dan penggundulan hutan besar-besaran di Kalimantan disebut menjadi penyebab utama anjloknya populasi gajah kalimantan di alam liar. Tidak hanya itu, perburuan gading, konsumsi bahan kimia pertanian yang tidak disengaja, dan tabrakan kendaraan juga menjadi kekhawatiran.
Daftar Merah IUCN hingga saat ini mencatat ada sekitar 163.040 spesies, dan 45.321 di antaranya terancam punah. Angka tersebut melampaui target Barometer Kehidupan milik International Union for the Conservation of Nature yang memperkirakan 160.000 spesies.
âDaftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN telah menginformasikan tindakan konservasi selama enam puluh tahun. Seperti yang ditunjukkan oleh pembaruan Daftar Merah hari ini, keanekaragaman hayati menghadapi tekanan yang semakin besar, mulai dari perburuan liar, perubahan iklim, hingga penyebaran spesies invasif,â kata Dr Grethel Aguilar, Direktur Jenderal IUCN, dilansir rilisan pers IUCN, Rabu, 3 Juli 2024. (Istimewa/FIN)
05/07/2024, 13:55 WIB
05/07/2024, 13:52 WIB
05/07/2024, 12:50 WIB
05/07/2024, 12:44 WIB
05/07/2024, 12:36 WIB
Komentar