Demonstran Israel Cegat dan Hancurkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Sejumlah demonstran di Israel pada Senin, 13 Mei 2024 menghentikan truk bantuan menuju Gaza dan merusak paket makanan yang diangkut, bahkan menyebarkannya di jalan. Ini adalah insiden terbaru meskipun Israel telah berjanji untuk mengizinkan pasokan kemanusiaan masuk ke wilayah Palestina yang terkepung tanpa hambatan. 

Video yang beredar di media sosial menunjukkan demonstran melemparkan perbekalan dari truk ke jalan, menyebabkan karton terbuka dan isinya berserakan. Kelompok orde 9 menyatakan selama Israel terus memberikan bantuan kepada Hamas dan mengizinkan mereka menguasai distribusi bantuan di Jalur Gaza, Hamas tidak akan tertarik untuk membuat kesepakatan pembebasan lebih dari 100 sandera.

Mereka menganggap Hamas tidak akan mau membebaskan warga Israel yang ditahan jika bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza, di mana sekitar 2,3 juta orang terjebak akibat blokade Israel sejak 2007 dan sebagian kini terancam kelaparan.

"Bantuan yang dikirimkan Negara Israel secara langsung jatuh ke tangan Hamas," bunyi pernyataan Order 9, dikutip Al Arabiya.

Baca juga: JS Luwansa Hotel and Convention Center Hadirkan Ramadhan Treasure: Sajian Berlimpah dan Promo Spesial Selama Bulan Suci

Polisi Israel mengaku tengah menyelidiki insiden pencegatan truk bantuan kemanusiaan itu. Mereka juga mengaku telah menangkap sejumlah tersangka. Sejak menyerang Gaza pada Oktober 2023 lalu, Israel ditekan komunitas internasional untuk membiarkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 1,1 juta penduduk Gaza terancam kelaparan di tengah blokade total Israel. Seiring serangan Israel ke Rafah, PBB pun melaporkan tidak ada bantuan pangan yang masuk dari dua titik penyeberangan utama di selatan Gaza selama sepekan terakhir.

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh setidaknya 35.091 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 78.827 orang juga terluka di Jalur Gaza. Sementara 10.000 orang lebih dinyatakan hilang, berkemungkinan tertimbun reruntuhan. (Istimewa/FIN)