Tim mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuat aplikasi layanan kesehatan mental bernama Narajiwa. Aplikasi ini dibuat karena faktor keresahan terhadap perilaku non-suicidal self injury atau NSSI yang dilakukan mahasiswa. Narajiwa hadir untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi mahasiswa dari negatif menjadi positif.
Dalam pengembangannya, Naurah bersama-sama dengan Eka Yulianasari Nurfathonah, Fatimah Nur Muhammad, Lolya Wagmi Atindriya, Ni Putu Gita Indah Cahyani dan Nikta Rosyida Nurul Izzati. Mereka dibimbing oleh dosen Fakultas Psikologi UNS yakni Farida Hidayati.
âKami tergerak untuk membuat aplikasi yang dapat membantu mahasiswa meregulasi emosi. Melihat karakterisasi mahasiswa yang sangat senang akan digitalisasi dan kepraktisan sesuatu, maka kami merasa intervensi regulasi untuk menangani perilaku NSSI melalui aplikasi berbasis website bernama Narajiwa adalah hal yang tepat,â kata Naurah.
Naurah mengungkapkan, aplikasi buatan mereka telah digunakan oleh 185 mahasiswa UNS. Secara rinci, terdapat 70 mahasiswa berperilaku NSSI dan 115 mahasiswa yang tidak berperilaku NSSI. Menurut Nauzah, para pengguna Narajiwa mengatakan bahwa aplikasi ini mampu membuat mereka menyadari setiap kegiatan yang dilakukan dan bersyukur atas apa yang dilalui.
Melalui aplikasi Narajiwa, pengguna dapat mencatat dan memonitor emosinya setiap hari melalui fitur Mood Tracker. Pengguna juga bisa curhat dan menuangkan perasaan melalui fitur-fitur seperti Nara Cerita dan Nara Journal. Lalu ada fitur Night Capsule berupa afirmasi positif yang dapat didengar kapan pun dan di mana pun.
Lewat aplikasi ini, tim yang diketuai oleh Naurah Nazifah ingin menurunkan frekuensi perilaku NSSI. Dalam pengembangannya, Naurah bersama-sama dengan Eka Yulianasari Nurfathonah, Fatimah Nur Muhammad, Lolya Wagmi Atindriya, Ni Putu Gita Indah Cahyani dan Nikta Rosyida Nurul Izzati. Narajiwa dapat diakses melalui narajiwa.web.id. (Istimewa/FIN)
Komentar