Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi Andi Gani Nena Wea. (Foto: JPNN)
Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto belakangan kian tampil mesra di publik. Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi Andi Gani Nena Wea menilai Jokowi harus akrab dengan para calon suksesornya.
"Presiden Jokowi tentu harus dekat dengan suksesornya ke depan, mau dengan Pak Ganjar, dengan Pak Prabowo, ataupun dengan Pak Anies," kata Andi Gani saat dihubungi salah satu media nasional, Selasa (2/8/2022).
Andi Gani menilai kedekatan dengan tiga calon suksesornya tersebut sudah dibuktikan Jokowi. Salah satunya yang paling mencolok, kata dia, yakni saat Jokowi datang ke perhelatan Formula E di Ancol.
Baca juga: Alice in Borderland Tayang 10 Desember
"Hal yang wajar menurut saya sebagai orang dekat presiden mulai dari Solo, saya lihat gesturnya harusnya seperti itu. Jadi tidak menciptakan ruang kosong dengan calon pengganti yang lain, misalnya jangan juga dekat dengan si A dan si B diartikan yang lain," ucapnya.
Kemudian, Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia ini menilai Jokowi pastinya sudah punya pikiran siapa calon suksesor yang bisa menggantikannya. Namun, menurutnya, Jokowi belum mau menunjukkan itu.
Baca juga: 'E-voting' Belum Dapat Dilakukan Pada Pilkada 2020
"Presiden sudah punya gambaran itu, tetapi saya lihat Presiden sudah lakukan langkah yang tepat dalam artian dia tak membatasi jarak dengan Anies Baswedan, dengan Prabowo Subianto, dengan Ganjar. Apakah saya bisa menilai Pak Jokowi condong ke siapa? Saya tak bisa menilai itu, tetapi kedekatan harus dibangun, chemistry itu harus dibangun," ujar dia.
Lebih lanjut, Andi Gani juga melihat Jokowi saat ini hanya sebatas menganalisis para calon suksesornya. Akan tetapi dia yakin Jokowi belum punya keputusan bulat soal siapa yang paling baik menggantikan dia.
"Sekarang 3 besar kan Pak Ganjar, Pak Prabowo, dan Pak Anies, nah ketiganya punya kedekatan khusus. Pak Anies Baswedan itu mantan tim sukses, lo, tentu sangat dekat dengan presiden, Pak Prabowo juga sangat dekat dengan Presiden, apa lagi Mas Ganjar tentu punya kedekatan emosional," jelasnya.
"Nah, tetapi apakah Presiden sudah memilih siapa yang akan menggantikannya? Pasti belum. Presiden sedang menganalisis dan mengikuti bagaimana langkah para suksesornya itu sendiri, karena banyak pekerjaan besar, Indonesia Emas 2045, pembangunan IKN yang mulai dibangun tahun ini. Kalau tidak sepaham dengan yang dilakukan Presiden, tentu akan sangat sulit untuk mendukungnya," lanjut dia. (SUMBER: ISTIMEWA/SOF)
08/08/2022, 12:01 WIB
08/08/2022, 11:30 WIB
08/08/2022, 04:34 WIB
08/08/2022, 04:33 WIB
08/08/2022, 03:48 WIB
Komentar